Berbicara tentang kekayaan dan keindahan sumber daya alam Desa Pakuan tentu sudah bukan hal yang jarang didengar. Hijaunya hutan lindung, indahnya air terjun, asrinya bumi perkemahan hingga uniknya masjid bernuansa mandarin, semua bisa dijumpai di desa yang terletak di Kecamatan Narmada, Lombok Barat (Lobar) ini.
Di desa ini terdapat Hutan Tahura Nuraksa yang masih sangat alami. Di dalam hutan yang masuk ke area Dusun Kumbi terdapat 2 air terjun yakni Air Terjun Segenter dan Air Terjun Elen Patih. Sedangkan Air terjun lainnya yakni Air Terjun Batu Santek terletak di Dusun Pesantek.
Ketiga air terjun ini memiliki karakteristik yang hamper sama, tidak terlalu tinggi namun memiliki kolam segar yang cukup luas yang siap meluluhkan rasa lelah setelah berjalan menuju titiknya.
Jalur menuju Air Terjun Segenter bisa dikatakan cukup mudah dijangkau karena jalur menuju air terjun ini relatif masih bisa diakses memakai kendaraan roda dua hingga sampai area parkir. Namun dari area parkir kalian masih harus menuruni ratusan anak tangga yang cukup memeras keringat untuk sampai ke titik air terjun.
Berbeda dengan Segenter, jalur menuju Air Terjun Batu Santek dan Elen Patih justru cukup memacu adrenalin. Untuk sampai ke dua air terjun ini, kalian harus berjalan kaki menyusuri hutan yang kuntur tanahnya naik turun selama lebih dari 20 menit, namun tentunya akan terbayar dengan indahnya arus air dari ketingginan sekitar 15 meter ini.
Selain air terjun, Desa Pakuan juga menawarkan area perkemahan yang masih berada di kawasan Hutan Tahura Nuraksa. Area Perkemahan ini sangat cocok bagi kalian yang ingin menggelar acara atau kegiatan keluarga, keakraban hingga kegiatan reuni.
Untuk melengkapi syahdunya saat menikmati alam hijau alami di Desa Pakuan tidak sah rasanya kalua tidak sambal menyeruput kopi asli Dusun Kumbi.
Kopi Kumbi sendiri merupakan kopi hasil olahan dari masyarakat setempat yang telah terlatih untuk menghasilkan kopi berkualitas. Berkemah menikmati keasrian hutan sambil menikmati kopi berkualitas tentu merupakan perpaduan yang tak terbantahkan.
Selain itu, pemuda setempat sampai saat ini sedang merintis jalur pendakian menuju Gunung Rinjani, walaupun kisaran waktu tempuh yang cukup jauh, jalur ini diharapkan mampu memberikan kesan berbeda dari jalur-jalur pendakian Rinjani yang sudah ada.
Di dusun lainnya tepatnya di Dusun Jurang Malang terdapat masjid dengan arsitektur yang sangat unik. Namanya Masjid Ridwan, namun masyarakat setempat dan wisatawan biasa menyebutnya Masjid Cina Pakuan.
Jika masjid pada umumnya memiliki konstruksi ala timurtengah, masjid yang berada cukup tinggi dari permukaan tanah ini justru memiliki konstruksi bangunan khas Tionghoa yang begitu kental dalam desain pembangunannya. Perpaduan warna merah dan kuning keemasan menjadi ciri khas masjid ini. Tulisan kaligrafi alquran dan tulisan mandarin pun menghiasai dinding tembok masjid ini.
Bagaimana, Masih ragu untuk berkunjung ke Desa Pakuan?