Industri kepariwisataan tidak akan berkembang kalau tidak didukung oleh masyarakat yang memiliki visi yang sama tentang pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism. Oleh sebab itu, kita sebagai masyarakat harus bisa satu suara dalam mempromosikan daerah kita sehingga mampu menghasilkan citra positif yang kemudian mampu menarik pengunjung untuk datang ke daerah kita.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam saat menutup Pelatihan Pengelolaan Akomodasi Berbasis Kelompok angkatan II di Ballroom Aruna Hotel Senggigi, Kamis (2/10) kemarin.
Pelatihan yang digelar selama emapt hari ini diikuti 40 peserta setiap angkatannya yang berasal dari Bumdes dan Pokdarwis se-Lombok Barat. Dalam kesempatan itu, Akhkam berpesan agar semua materi selama empat hari tersebut bisa dimanfaatkan dalam menjalankan peran sebagai salah satu pengelola usaha dan wisata di desa.
"Dalam pariwisata berkelanjutan itu, rumus utamanya adalah terintegrasinya seluruh komponen, baik subjek, manusia, alam dan budaya maupun manusia dalam pengertiannya sebagai antar pelaku," terang Akhkam.
"Empat hari anda duduk disini, kedinginan, capek bolak balik habisin waktu, kemudian tidak memanfaatkannya nanti, yang rugi tentu adalah teman," pesannya.
Selain pelatihan Pengelolaan Akomodasi Berbasis Kelompok, di waktu yang sama pelatihan Pengelolaan Warung Makan yang digelar di Montana Premier Senggigi Angkatan II juga resmi ditutup.
Hingga awal November mendatang Dispar Lobar juga menggelar berbagai pelatihan. Mulai dari Pengelolaan Desa Wisata, Manajemen Homestay, Tata Kelola Destinasi, Travel Agent, Pengelolaan Warung Makan, Handicraft, Fashion, dan lainnya.
Skema ini dilakukan untuk meningkatkan kapastias SDM dalam rangka persiapan menempuh kenormalan baru. Karena pariwisata berbasis holistik dan sustainable tidak boleh terlepas dari SDM.