29
Mar

small thumb

Bupati Kukuhkan Dewan Pengawas dan Pengelola DMO Kawasan Khusus Senggigi 2023

Sebanyak 22 orang Dewan Pengawas dan Pengelola Destination Management Organization (DMO) Kawasan Khusus Senggigi 2023 dikukuhkan Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid. Pengukuhan dilakukan di sela-sela kegiatan Rapat Pimpinan II di Aula Kantor Bupati Lobar, Rabu (29/3/2023).

“Dewan Pengawas dan direksi DMO ini kita bentuk dengan tujuan untuk membantu kita mengkoordinasikan, mengkomunikasikan, dan tentunya memberikan masukan terkait dengan bagaimana mengelola Senggigi,” kata bupati.

“Mudahan dengan adanya DMO ini kita bisa lebih mengakselerasi percepatan pembangunan pariwisata,” lanjutnya berharap.

Bupati menjelaskan, keberadaan DMO dapat dianalogikan seperti KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) kecil. Jika di KEK menggunakan peraturan presiden dan bersifat nasional, DMO ini bersifat lokal dan pembentukannya sangat mempertimbangkan hal-hal yang bersifat lokal di daerah wisata tertentu. Hal itu berdasarkan pengalaman studi banding di Bali, dimana di Nusa Dua menggunakan KEK, sedangkan di Sanur menggunakan pola DMO.

Dengan susunan anggota DMO yang terdiri dari para general manager dan pemilik hotel, pemilik cafe, pemilik restoran, pelaku usaha perjalanan pariwisata hingga akademisi yang sudah sangat berpengalaman dan dikatakan sudah sangat mengerti kondisi kepariwisataan di Senggigi, Fauzan sangat berharap DMO ini mampu mengakselerasi pembangunan pariwisata hingga mengakselerasi percepatan penyelesaian berbagai masalah yang timbul di kawasan Senggigi.

“Tentu kita semua juga harus mendukung mereka sehingga apa yang menjadi keputusan yang sesuai dengan kewenangan yang kita berikan itu bisa berjalan dan lebih efektif,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Awanadhi Aswinabawa Direktur Utama DMO Senggigi 2023 mengatakan bahwa DMO akan mencoba mensinkronisasikan semua pihak untuk berjalan bersama satu nada dalam mengembangkan kawasan Senggigi.

"Yang terpenting adalah kita mencoba untuk bersinergi dengan pemerintah khususnya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk menciptakan apa yang kita sebut sebagai tatanan tata kelola pariwisata yang seimbang (Managing Tourism Equilibrium) yang sesuai dengan prinsip-prinsip pariwisata yang berkelanjutan," tutur Awan.

Beberapa hal yang disebutkan Awan menjadi fokus adalah konektivitas, promosi dan pemasaran hingga kebersihan di kawasan Senggigi.

"Mengenai konektivitas, khususnya kapal cepat dari Bali ke Senggigi, itu kita butuh dermaga yang layak, aman dan nyaman sehingga teman-teman dari fast boat operator mau segera datang berkunjung ke Senggigi," jelasnya.

Berkaitan dengan promosi dan pemasaran, beberapa waktu lalu Awan menyebutkan DMO melakukan fam-trip (perjalan untuk memperkenalkan, red) dengan mengundang komunitas biro perjalan wisata yang ada di Bali dengan harapan citra kebangkitan Senggigi bisa meluas ke nasional maupun internasional.

"Kita tunjukkan bahwa terjadi perubahan signifikan di sini. Kita ingin mereka benar-benar tau bahwa Senggigi ini progresnya ada dan nyata," ucap mantan ketua Astindo NTB ini.

Terkait kebersihan, DMO juga disebut Awan sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Lobar mengenai bagaimana pengelolaan sampah yang lebih baik, lebih terintegrasi dan lebih profesional. DMO juga sudah bekerjasama dengan dusun dan desa yang ada di Senggigi agar lebih terintegrasi.

Selain itu, DMO juga fokus agar pelaku usaha dan masyarakat setempat dapat manfaat langsung dari kegiatan pariwisata di Senggigi. Terlebih juga agar pengunjung atau wisatawan  merasa bahagia dan nyaman datang ke Senggigi dan akhirnya mau untuk datang kembali.

“Konsep ini memang mudah untuk kita ucapkan dan sulit untuk kita realisasikan. Oleh karena itu kepada teman-teman pengurus DMO inilah yang tugasnya bagaimana supaya kita bisa mengakselerasi, mensinkronisasi persepsi kita dengan semua pihak terkait untuk membuat Senggigi bersinar kembali,” pungkasnya.