05
Des

small thumb

Dispar Lombok Barat Coba Kembangkan Wisata Desa Jadi Tujuan Tamu Kapal Pesiar

Pulau Lombok menjadi salah satu tujuan kunjungan para tamu kapal pesiar yang singgah di Indonesia. November kemarin, sudah dua kali kapal pesiar singgah di Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat. Sesuai jadwal, masih akan ada 3 kapal pesiar lagi yang akan bersandar pada bulan Desember ini.

“Besok ini sekitar lebih dari 300 tamu asing menggunakan kapal pesiar Silver Muse yang akan bersandar di Pelabuhan Gili Mas. Rencananya tamu-tamu itu akan berkunjung ke Taman Narmada, Taman lingsar, Pasar Seni Sesela, dan Sentra Kerajinan Gerabah Banyumulek,” terang Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) H. M. Fajar Taufik, Senin (5/12).

Di tahun 2023, sudah ada 18 kapal pesiar yang masuk list bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Lombok. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah. Peluang ini menjadi angin segar bagi pariwisata Lombok Barat untuk menjadikan Desa Wisata sebagai tujuan kunjungan bagi para tamu kapal pesiar yang singgah di Lombok Barat.

Kepala Dispar Lobar H. M. Fajar Taufik mengatakan pihaknya berupaya melakukan kolaborasi dengan para stakeholder seperti travel agent untuk membuat paket wisata desa di desa wisata di Lombok Barat. Menurut dia, wisatawan mancanegara, terutama dari Eropa lebih menyukai wisata yang berbasis budaya.

“Ini bagian ikhtiar kita memajukan pariwisata di Lombok Barat. Kita coba bersinergi dengan teman-teman travel agent agar desa wisata bisa masuk dalam program tour di tahun 2023,” kata Taufik.

Keinginan Dinas Pariwista disambut baik oleh Mesrory dari PT Pesona Wisata Lombok selaku salah satu Land Arrangements/Tour Operator di Pelabuhan Gili Mas. Ia menilai, desa wisata memiliki peluang tinggi untuk masuk dalam program tour tamu kapal pesiar selama masa singgahnya.

“Saya sudah lama berharap ada kolaborasi dari pemkab seperti ini agar kita bisa buat program bagi tamu kapal pesiar ini untuk satu tahun kedepan. Kita coba kenalkan destinasi baru agar paket yang kita jual tidak yang itu-itu saja,” kata Mesrory.

Menurutnya, wisata desa menjadi pilihan menarik untuk dijual ke tamu asing. Kearifan lokal dan budaya yang dimiliki desa merupakan daya tarik bagi para tamu asing.

“Wisata desa yang pernah saya jual itu salah satunya Desa Mambalan di Gunungsari. Di Mambalan kita jual aktifitas di sawahnya, perkebunannya. Kita juga membawa tamu itu melewati area perkuburan muslim hingga area kandang sapi. Kemudian kita bawa mereka menikmati kuliner tradisional disana juga ada aktiftias pedagang yang membuat lupis, sate pusut, dan lainnya. Ini yang menjadi pengalaman berkesan bagi para tamu,” jelasnya.