15
Mei

small thumb

Melihat Rinjani Dari Gunung Layur

Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat (Lobar) masih terus berupaya agar Lobar memiliki jalur atau akses pendakian menuju gunung Rinjani. Desa Pakuan Narmada tepatnya di Dusun Kumbi dinilai memiliki potensi menjadi pintu akses pendakian seperti yang diwacanakan.

Belum lama ini, melalui Dusun Kumbi sudah dirintis jalur pendakian menuju Gunung Layur yang dipercaya masih merupakan bagian dari tubuh Gunung Rinjani Purba. 

Untuk memastikan jalur tersebut, tim Jelajah Lingkar Rinjani Dinas Pariwisata Lobar melakukan perjalanan pada Sabtu (13/5) lalu. Tim yang berjumlah 16 orang pendaki  ini terdiri dari jajaran Dispar, Bea Cukai Mataram, Pokdarwis Pakuan, Mahasiswa Pecinta Alam, pemandu lokal, dan masyarakat.

Berangkat dari pintu masuk hutan Tahura Nuraksa Kumbi, kita harus menggunakan kendaraan khusus berupa sepeda motor yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk melalui jalur hutan selama satu jam sebelum sampai ke titik awal pendakian yang diberi nama oleh masyarakat setempat dengan sebutan Kopi Pangkas. Kopi Pangkas sendiri merupakan kawasan tanaman kopi yang sengaja dipangkas agar menghasilkan buah yang berkualitas.

Tidak disarankan memakai kendaraan pribadi, karena selain kawasan hutan yang masih sangat lebat, jalur yang dilalui juga tergolong cukup sulit karena didominasi jalur tanah yang tidak rata, berlumpur dan banyak akar pohon yang akan sangat menghambat perjalanan.

Dari Kopi Pangkas, kita akan berjalan selama 7-8 jam untuk sampai ke pos perkemahan. Selama perjalanan, kita akan disuguhkan suasana hutan Tahura yang masih sangat lebat nan asri. Jadi jangan khawatir saat matahari sedang terik pun kita akan tetap merasakan sejuk karena dipayungi pepohonan yang tinggi menjulang.

Jika beruntung, saat dalam perjalanan kita akan menjumpai beberapa jenis flora atau tumbuhan langka seperti aneka jenis anggrek juga tumbuhan-tumbuhan dan pohon-pohon khas hutan lainnya seperti paku-pakuan, pakis, pinus dan cemara.

Selain aneka tumbuhan dan pepohonan, berbagai jenis satwa juga bisa dijumpai selama perjalanan, ada rusa hutan yang kini sudah semakin langka, serta aneka jenis burung yang akan mengiringi sepanjang perjalanan. Jalur yang dilalui selama di dalam hutan pun bervariasi. Mulai dari medan yang landai, menurun hingga menanjak namun masih aman untuk dilalui.

Di sejumlah titik juga sudah terdapat sumber air. Merujuk dari sumber air ini lah para perintis membuat beberapa pos untuk beristirahat. Namun karena jalur ini relatif masih sangat baru dan petunjuk arah masih sangat minim, jadi setiap pendaki yang mau menjajal jalur ini disarankan melibatkan pemandu setempat dalam kegiatan pendakiannya.

Setelah berjalan selama 7-8 jam, kita dapat bermalam di pos perkemahan dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalan menuju puncak Gunung Layur.

Untuk bisa menikmati sunrise di puncak Gunung Layur, pendaki disarankan memulai perjalan sekitar pukul 2 dini hari, karena perjalanan dari pos perkemahan sampai ke puncak Gunung Layur bisa memakan waktu sekitar empat jam. 

Jadi jika dikalkulasikan, waktu yang ditempuh dari titik awal pendakian (Kopi Pangkas,red) hingga ke puncak Gunung Layur bisa menghabiskan waktu sekitar 11-12 jam perjalanan normal dengan total trek sepanjang 11,5 km.

Perjalanan sejauh 11,5 km ini dijamin akan terbayar saat mencapai puncak Gunung Layur. Bagaimana tidak, dari ketinggian 2.900 mdpl ini kita akan disuguhkan pemandangan puncak Rinjani lengkap dengan Danau Segara Anak yang tergenang di bawahnya, serta Gunung Baru Jari yang eksotis.

Tidak hanya itu, jika menoleh ke arah lainnya pendaki akan melihat Gunung Agung, Gili Matra di KLU hingga pemandangan daerah Lombok Barat, Lombok Tengah hingga Kota Mataram.

Salah satu pendaki lokal sekaligus salah satu perintis jalur Gunung Layur yang ikut dalam tim Jelajah Lingkar Rinjani, Gunadi berharap kedepannya ia dan pendaki lokal lainnya bisa menemukan akses menuju Danau Segara Anak hingga naik ke puncak sejati Gunung Rinjani.

"Selain memperbaiki beberapa jalur yang masih kurang aman, PR kita selanjutnya mencari jalur turun ke danau dan yang kita harapkan menemukan akses langsung ke Rinjani," tutur Gun.

Sementara itu, Wijaya selaku perwakilan Bea Cukai Mataram mengungkapkan pengalamannya menyusuri jalur Gunung Layur ini. Ia menilai, jalur ini sangat menarik, hanya saja beberapa persoalan harus segera dibenahi untuk menunjang keamanan dan kenyamanan para pendaki. Ia berharap kedepannya jalur ini dapat menjadi salah satu jalur favorit para pendaki.

“Kalau saya, pos-pos harus jelas, penunjuk arah dan kejelasan jalur pendakian karena tiap pendaki pada umumnya mau ke gunung ingin berekreasi menikmati alam dan itu harus mereka dapatkan. Kelebihan jalur Gunung Layur ini di puncak kita bisa motret dengan objek foto Puncak Rinjani, Kawah Baru dan Segara Anak dalam satu frame. Tapi memang viewnya bagus banget,” ungkapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, M. Fajar Taufik menjelaskan kegiatan Jelajah Lingkar Rinjani ini bertujuan untuk memperkenalkan jalur pendakian Gunung Layur. Ia berharap kedepan jalur ini dapat menjadi jalur baru untuk pendakian Gunung Rinjani dari Lombok Barat.

“Kita berharap jalur ini nantinya dapat meningkatkan aktivitas perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya di kawasan ini,” harapnya.

Taufik menilai, jalur pendakian melalui Kumbi memiliki daya tarik tersendiri. Selain akan menjadi jalur terdekat dari Kota Mataram, para pendaki juga dapat menikmati Kopi Kumbi dan berbagai aneka produk UMKM yang ada di Kumbi dan sekitarnya.

Untuk menunjang keamanan dan kenyamanan para pendaki, Dispar Lobar dalam waktu dekat akan menggelar pelatihan bagi para porter dan guide untuk jalur ini.