Pelatihan Akomodasi Berbasis Kelompok dan Pengelolaan Warung Makan yang digelar oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) hari ini (23/9) sudah memasuki hari ketiga. Di hari ketiga hingga penutupan esok, peserta akan dibekali materi digital marketing dan pelatihan teknik pembuatan konten foto dan video. Materi ini sengaja disisipkan pada setiap pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para peserta sehingga mampu memasarkan produk yang dikelolanya secara efektif.
Sejak pukul 8.30 pagi tadi, para peserta Pelatihan Akomodasi Berbasis Kelompok yang terdiri dari pengelola Bumdes dan Pokdarwis ini mendapatkan materi dan praktik pelatihan phonegrafi. Antusias para pesertapun terlihat dari menyimak secara detail apa yang disampaikan. Untuk praktik dilakukan di Sea View Aruna Resort Senggigi.
Para peserta ditantang mengambil foto semenarik mungkin. Kemudian beberapa peserta yang dianggap hasilnya menarik mendapatkan hadiah yang telah disiapkan panitia.
"Yang tadinya para peserta asal-asal memotret, dengan materi ini kita harapkan mereka bisa memikirkan terlebih dauhulu objek yang ingin difoto. Dan tentu ini sesuatu yang baik bagi mereka," ungkap narasumber
Ahmad Subaidi yang berprofesi sebagai pewarta ini menganggap materi digital marketing dan pembuatan konten foto maupun video sangat penting.
"Ini penting agar pengelola Bumdes dan Pokdarwis kedepannya dapat memasarkan destinasi wisata di desanya. Terlebih hal ini merupakan salah satu cara promosi yang efektif di masa pandemi," ungkapnya.
Di tempat berbeda, para peserta pelatihan Pengelolaan Warung Makan di Montana Premier Senggigi juga mendapat materi yang sama. Materi diberikan oleh fotografer senior H. Azwar atau yang lebih dikenal dengan nama "Oregade".
Senada dengan Ahmad Subandi, Oregade juga mengaku para pelaku usaha jasa pariwisata khususnya para pengelola warung makan juga sangat membutuhkan materi ini. Menurutnya, promosi yang sangat menjanjikan di dunia kuliner adalah melalui foto yang menarik.
"Usai pelatihan ini, saya sangat berharap mereka bisa terapkan untuk memajukan usahanya. Saya bersyukur sekali jadi narasumber ini, karena ini juga mungkin cara saya bantu mereka," ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dispar Lobar, H. Saepul Akhkam saat meninjau pelatihan di Aruna Resort mengatakan, desa wisata harus menjadi destinasi alternatif di Lombok Barat. Dengan Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014, desa akan dijadikan garda terdepan dalam konteks pembangunan termasuk di bidang pariwisata.
Menurut Ahkam, desa wisata yang baik adalah desa yang tidak hanya mengandalkan atraksi alam yang dimiliki, namun juga harus memiliki atraksi sosial ekonomi dan budaya.
"Kita memiliki potensi dan kekayaan luar biasa yang bernama desa," ujarnya.
"Desa itu tidak mengenal apapun bila tidak memiliki hubungan dengan yang lainnya, salah satunya pada hari ini (pelatihan-red)," tegas Ahkam.
Ia juga berharap agar para peserta nantinya dapat menghadirkan konten-konten promosi yang menarik melalui foto maupun video.