Ritual budaya yang juga merupakan simbol kerukunan umat beragama, Perang Topat di Taman Pura Lingsar, akan kembali digelar pada Kamis (08/12) mendatang. Namun kemeriahannya sudah dimulai dengan atraksi seni Presean sejak Minggu (4/12) kemarin.
Setelah melakukan pembersihan/gotong royong di hari Minggu, pagi tadi (6/12) masyarakat melakukan berbagai persiapan untuk memeriahkan Upacara Pujawali dan Perang Topat.
Sedangkan Rabu (07/12) besok, masyarakat Sasak setempat akan membuat Kebon Odeq, yang menjadi simbol Sasak Adigama. Kemudian dilanjutkan dengan acara haul atau ritual islam, pembacaan Al-Qur'an, tahlil Shalawat Nabi dan Do'a yang dipimpin oleh Ulama setempat di Pejeroan, atau Rumah Mangku Adat Sasak.
Sore harinya, Umat Hindu akan melakukan upacara Mendak Betara Gunung Rinjani, Gunung Agung yang akan digelar di sepanjang jalan Lingsar, Batu Kumbung.
Kemudian dilanjutkan dengan napak tilas Ngeliningan Kaoq oleh umat hindu dan masyarakat Sasak dengan mengelilingi area Kemaliq dan Pura.
Dan malam harinya akan disajikan hiburan rakyat, seperti gandrung, wayang, serta tari-tarian di Bencingah Taman Lingsar.
Baru kemudian pada Kamis (08/12) sore, prosesi Perang Topat akan berlangsung, dengan berbagai rangkaian adat lainnya.
Namun sebelumnya umat Hindu akan melakukan upacara sembahyangan di pagi harinya.
