21
Nov

small thumb

Puluhan Pokdarwis Di Sekotong Dsikusi Kepariwisataan Bersama Dispar

Wilayah Sekotong menjadi salah satu kawasan pariwisata di Kabupaten Lombok Barat dengan potensi yang cukup lengkap. Mulai dari perbukitan yang luas hingga potensi bawah laut dengan coral dan biotanya, serta dikaruniai puluhan pulau-pulau kecil atau gili yang sangat indah.
 
Dalam memajukan dan mengembangkan pariwisata sendiri tidak terlepas dari 3A, yakni atraksi, akses, dan amenitas. Namun, 3A tersebut tidak memiliki arti jika Hospitality di kawasan wisata tidak dipahami oleh masyarakat. Banyak destinasi yang indah tidak maju dan berkembang disebabkan karena hospitality atau keramahan dari masyarakat sangat kurang.
 
Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Saepul Akhkam saat membuka diskusi bersama Pokdarwis se-Kecamatan Sekotong di Dermaga Tawun, Jum'at (20/11) sore kemarin.
Selain diskusi, kegiatan juga diisi dengan penyampaian materi tentang hospitality oleh Agus Harianto, yakni bagaimana memberikan pelayanan yang baik untuk para wisatawan. Materi ini menjadi penting karena dengan keramahan dan tutur bahasa yang bagus kepada wisatawan, kemudian dengan sendirinya akan timbul rasa positif dari wisatawan sehingga diharapkan mereka akan betah tinggal di Sekotong.
 
"Hal inilah yang melatar belakangi digelarnya diskusi santai yang diinisasi oleh para Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata,red) se-Kecamatan Sekotong ini," ujar Akhkam.
Akhkam menilai, kegiatan yang diinisiasi pokdarwis ini merupakan bentuk kesadaran, partisipasi serta pemberdayaan dari masyarakat untuk mengembangkan pariwisata Sekotong. Terlebih dalam kegiatan ini mendiskusikan tentang kepariwisataan, khususnya di wilayah Sekotong.
 
"Ini bentuk inisiatif dan partisipatif masyarakat. Pokdarwis itu menjadi garda terdepan untuk membangun desa wisata yang kuat. Tanpa mereka tentu sebuah destinasi bahkan desa wisata belum tentu bisa berkembang. Nah, melalui mereka dan melalui diskusi semacam ini, kapasitas dan pengetahuan mereka akan bertambah sambil mereka mengasah membangun jaringan kepariwisataan," harap Akhkam.
 
Sementara itu Ketua Pokdarwis Pesona Batu Putih, Multazammudin menilai kegiatan diskusi ini sangat bermanfaat dan menjadi terobosan baru dalam mengedukasi masyarakat. Selain itu juga menjadi ajang menyatukan pemahaman tentang kepariwisataan. Ia berharap kegiatan ini terus dilaksanakan dan lokasi berpindah-pindah di setiap desa.
 
"Kedepan kita bisa membangun kepariwisataan dengan bersama-sama. Alhamdulillah diskusi seputar kepariwisataan ini menjadi sesuatu yang membanggakan bagi kami dan tolak ukur kami," katanya.
Diskusi yang berlangsung hingga menjelang petang itu berjalan menarik dan suasana tampak hidup. Peserta diskusi begitu aktif mengemukakan pendapat dan para peserta juga menceritakaan kondisi kepariwisataan di desa masing-masing.
 
Salah seorang peserta, Budi menceritakan banyak kondisi pemerintahan desa yang tidak sejalan dengan pokdarwisnya. Hal itu kemudian ditanggapi Akhkam secara langsung.
Kata Akhkam, dalam menyelesaikan persoalan tersebut harus diselesaikan dengan kekeluargaan. Komunikasi tidak hanya sepihak oleh pemerintah desa, namun desa harus mulai membangun aspek partisipasi mulai dari bawah, kemudian dari aspek kepariwisataan.
 
"Desa harus mulai mendengar masyarakat-masyarakat yang sadar pariwisata karena mereka akan menjadi pelaku dalam membangun desa wisata yang bisa berkembang" kata Akhkam.