29
Sep

small thumb

Sambut WSBK, Lombok Barat Siapkan Event Festival Pesona Senggigi

Beranjak status menjadi PPKM level 1, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tancap gas promosikan pariwisatanya melalui sejumlah event yang akan diselenggarakan hingga November mendatang.

Bertempat di Pantai Tanjung Bias Desa Senteluk Kec. Batulayar, pemkab Lobar melalui Dinas Pariwisata (Dispar) mengawali rangkaian kegiatan dengan launching event Road to Festival Pesona Senggigi yang diselenggarakan  Selasa kemarin. (28/9/2021).

Rangkaian event ini diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Lobar Saepul Akhkam adalah sebagai salam selamat datang buat gelaran balap motor World Super Bike yang akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika pertengahan November nanti.

"Tidak hanya sebagai greetings untuk gelaran WSBK, launching event Road to Festival Pesona Senggigi ini menjadi pengabaran kita kepada khalayak ramai tentang sekian banyak event yang akan kita selenggarakan di Senggigi," kata Akhkam.

Pada event Road to Festival Pesona Senggigi ini, Dispar Lobar bekerjasama dengan Pemerintah Desa Senteluk, dan para pelaku usaha pariwisata di kawasan Tanjung Bias menghadirkan Podcast yang disiarkan langsung melalui Channel Youtube Dinas Pariwisata Lombok Barat  dan TVRI NTB, dengan tema “DISPAR” Diskusi Seputar Pariwisata, podcast ini menghadirkan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) NTB Awanadi Aswinabawa serta Pemerhati Pariwisata Taufan Rahmadi sebagai Narasumber.

Selain itu, pembuka event Road to Festival Pesona Senggigi juga dirangkai dengan lomba masakan khas dari warung-warung yang ada di Pantai Tanjung Bias.

Gebrakan yang dilakukan Dispar Lobar ini kemudian direspon positif oleh Taufan Rahmadi, diungkapkannya saat sesi podcast, menurutnya kekuatan daripada recovery pariwisata ditentukan bagaimana pemimpinnya nya benar-benar berpihak pada pariwisata.

“Pentahelik nya berpihak pada pariwisata itu bagian daripada solidarity of survival, ada sinergitas dari semua pentahelik itu, kalau ini tidak ada tidak akan bisa,” ucapnya.

Ia juga menyebutkan jika Lobar saat ini bisa dikatakan lebih berani mengambil langkah terlebih dahulu dibanding daerah lainnya, terutama saat dunia pariwisata masih berkutat dengan pembatasan  kegiatan masyarakat dan refocusing anggaran daerah akibat Covid-19.

“Bicara refocusing dimana-mana orang pusing, saya salut dengan pemerintah kabupaten Lombok Barat, bayangin saja Kementerian Pariwisata itu dipotong sampai 80 persen anggarannya dan Lombok Barat mulai menginisiasi dengan keberaniannya denga 16 event yang diselenggarakan,” sanjungnya.

“Iya kalau dipikul sendiri tentu berat, tapi yang indahnya di Festival Pesona Senggigi ini adalah ketika pelaku industri berbagai tanggung jawab, pemerintah berbagi tanggung jawab terkait bagaimana mengatasi pandemi ini sehingga ringan, masyarakat pun merasa terobati,” lanjut Taufan yang juga merupakan jubir kemeterian pariwisata RI ini.

Menurutnya, secara value ekonomi dan secara value branding Lombok Barat saat ini adalah Kabupaten yang sudah memposisikan dirinya tidak hanya siap dari segi protokol kesehatannya tetapi juga siap bagaimana memulihkan ekonomi dalam prespektif kesejahteraan masyarakat.

Menjawab pujian tersebut, Bupati Fauzan Khalid sebut jika kunci dari keberlangsungan event-event pariwisata di tengah pandemi ini adalah kemauan, kebersamaan, komitment dan konsistensi.

“Suasana pandemi ini benar-benar mengajarkan kita untuk menguatkan solidaritas. Kebersamaan pemerintah dan pelaku pariwisata saya kira menjadi basis alasan semua kegiatan ini sukses," ucap Bupati.

Tidak hanya itu, menurut Fauzan, komitmen bersama untuk menjaga destinasi wisata juga menjadi hal yang sangat penting.

“Tidak hanya dari pemerintah dan para pelaku pariwisata, namun juga dari masyarakat kita harapkan mempunyai komitmen bersama untuk menjaga, dari segi kebersihan hingga misalnya saat ini penerapan protokol kesehatan yang akan membuat pengunjung merasa nyaman saat datang,” lanjutnya.

Ia kemudian memberikan kredit plus kepada para pelaku pariwisata yang ada di Lobar, yang walaupun dalam situasi sulit, namun masih mampu saling mendukung dan menguatkan satu sama lain, baik dengan sesama pelaku maupun dengan pemerintah sendiri.

“Dan memang pelaku pariwisata di Lombok Barat ini sungguh luar biasa, tidak pernah ada kata tidak untuk para pelaku pariwisata, khususnya dari teman-teman perhotelan, dan alhamdulillah teman-teman DPRD selalu membackup, situasi positif yang kita ciptakan di internal itulah yang kemudian memunculkan kebersamaan,” ungkapnya.

Pujian serupa dilontarkan ketua GIPI NTB, Awanadi Aswinabawa. “Kalau hari ini mendengar apa yang dikatakan Pak Bupati, Lombok Barat lebih pantas disebut West Lombok in Cooporate. Bahwa beliau dan ibu ketua DPRD sebagai satu kesatuan yang saling bahu membahu dengan situasi susah saat ini masih berani berinvestasi,” ucap Awan.

Ia salutkan kebersamaan pemerintah, dengan legislatif dan para pelaku wisata, bersama-sama dengan temam-teman akademisi, pemerhati pariwisata dan sebagainya, bisa bahu membahu, saling melihat, meskipun dalam situasi yang susah sekali  masih mau berbuat sesuatu.

“Sekarang kalo kita lihat sepanjang 3 bulan terkahir ini, ada belasan event, yang kalau dihitung secara gampang, perlu banyak sekali duit, tapi dengan segala keterbatasan, Lombok Barat bisa,” tandasnya